Mencintai seni budaya sendiri
Tiap suku memiliki seni budaya yang berbeda-beda. Apakah itu seni tari, seni music, seni kriya, dan seni budaya lainnya. Masalah yang dihadapi akhir-akhir ini adalah mengenai pelestarian budaya, karena katanya generasi muda Indonesia sudah kurang mengenal seni budayanya sendiri. Sebagai contoh misalnya suku jawa yang mendiami hampir seluruh pulau jawa. Berapa banyakkah orang-orang jawa yang bisa memainkan gamelan? Apakah gamelan merupakan alat music yang dipakai di tiap-tiap panggung music? Apakah gamelan ada di tiap-tiap kelurahan, sebagai media hiburan masyarakat?
Jika itu semua tidak, apakah gamelan alat music yang tidak sesuai lagi dengan zaman. Mungkin di sekolah-sekolah, pelajaran seni hanya 1 kali pertemuan dalam seminggu.Itu belum termasuk ketidak hadiran guru atau siswa . Tetapi pelajaran yang dirasa lebih berbobot, misalnya matematika dua atau tiga kali pertemuan dalam seminggu. Mungkin kurangnya pelajaran seni sendiri yang berakibat masyarakat kurang mengenal seni budaya sendiri. Selain itu media-media seperti televise sekarang ini mulai jarang menampilkan misalnya pertunjukkan wayang golek, wayang orang, dan pertunjukkan tradisional lainnya(sekalian memberi masukkan kepada stasiun televisi).
Dengan melestarikan kebudayaan sendiri, dapat menumbuh suburkan sektor pariwisata. Dengan iklim Indonesia yang tropis (mendapat matahari sepanjang tahun) dapat menarik wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Selain menawarkan panorama alam yang indah, pertunjukkan seni Indnesia juga dapat memberi nilai tambah dan mempromosikan seni budaya Indonesia. Setelah itu akan tumbuh subur industry hotel, restaurant, dan industry cendera mata yang merupakan industry padat karya yang akan menyerap tenaga kerja.
Dengan melestarikan seni budaya, kita juga dapat menciptakan bali bali baru yang dapat menjadi sumber devisa.
Tidak ada kata terlambat untuk menggali, mempelajarai, dan melestarikan kembali seni budaya kita .